Tradisi Baarak Naga: Simbolisme dan Warisan Budaya Suku Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng

Radigfaculture.online, Kalimantan Selatan - Interaksionisme Simbolik merupakan sebuah interaksi yang digunakan manusia dengan menggunakan simbol untuk mengungkapkan makna tertentu. Suku Dayak Bakumpai di Kabupaten Barito Kuala, khususnya di Kelurahan Ulu Benteng, memiliki tradisi perkawinan yang unik, yaitu tradisi Baarak Naga yang menjadi bagian integral dari upacara pesta perkawinan mereka.

Tradisi Baarak Naga Suku Dayak Bakumpai - Foto Banjarmasin Post 

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Baarak Naga memiliki makna simbol yang mendalam bagi suku Dayak Bakumpai. Naga melambangkan kegagahan, ketangguhan, dan kekuatan. Piduduk merupakan simbol pemberian dan persembahan, sedangkan Syair Bahadrah digunakan sebagai doa untuk keberkahan dan keselamatan dalam perkawinan dan rumah tangga. Bakuntau memiliki makna sebagai pedoman melindungi diri dan keluarga dari kejahatan.

Tradisi Baarak Naga dianggap sebagai gelaran wajib bagi masyarakat Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng yang memiliki keturunan. Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki keturunan wajib melaksanakan tradisi ini pada pesta perkawinannya. Tradisi ini telah diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang ke generasi seterusnya.

Dengan demikian, tradisi Baarak Naga bukan hanya merupakan bagian dari upacara perkawinan suku Dayak Bakumpai, tetapi juga merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Makna simbol dalam tradisi ini mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang kaya dan perlu dipahami untuk memahami lebih dalam budaya suku Dayak Bakumpai.

(Sumber : Jurnal Huma Vol. 1 No. 2 Tahun 2022, Karya Happy Faulinda Sari, Setia Budhi, dan Khairussalam)

Budaya Dunia Budaya Nusantara Seni Rupa
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar