Telisik Lebih Dalam: Makna dan Sejarah Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin

Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin - Foto Istimewa 

Radigfaculture.online, Banjarmasin - Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin, yang juga dikenal sebagai Masjid Jami Banjarmasin, terus mempertahankan warisan budaya bersejarahnya yang kaya. Masjid ini, yang berusia sekitar 247 tahun, merupakan salah satu masjid tertua kedua di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Dibangun pada tahun 1777 Masehi pada masa pemerintahan Pangeran Tamjidillah dari kerajaan Banjar, Masjid Jami Sungai Jingah telah menjadi salah satu ikon penting dalam sejarah dan kebudayaan Banjarmasin.

Awalnya berdiri sekitar 200 meter dari bantaran Sungai Martapura, masjid ini kemudian dipindahkan ke lokasi yang lebih aman karena abrasi sungai. Proses pemindahan dan pembangunan kembali masjid dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat, dipimpin oleh Mufti H Ahmad Kusasi, sekitar tahun 1934.

Nama "Masjid Jami" sendiri mengandung makna yang mendalam, yaitu mengumpulkan masjid-masjid dan langgar-langgar kecil di sekitar kawasan tersebut. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Banjarmasin pada masa itu.

Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin - Foto Istimewa 

Arsitektur Masjid Jami Sungai Jingah mencerminkan gabungan antara gaya bangunan khas Banjar dan gaya kolonial Belanda. Dengan dominasi bahan dasar berupa Kayu Ulin, masjid ini menjadi sebuah simbol keindahan dan kekokohan.

Bagian dalam bangunan utama masjid ini memiliki makna mendalam, dengan 17 tiang besar yang menopang atap, melambangkan 17 rakaat salat dalam sehari semalam. Sedangkan kubah atap masjid yang berjenjang lima merepresentasikan jumlah salat lima waktu yang wajib bagi setiap muslim.

Dengan luas ruang induk mencapai 1600 meter persegi, Masjid Jami Sungai Jingah mampu menampung hingga lima ribu jemaah. Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, masjid ini tetap mempertahankan bentuk dan sejarahnya yang autentik.

Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin tetap menjadi pusat penting syiar Islam di Kota Banjarmasin, dengan aktivitas keagamaan yang padat dan terus berlangsung hingga saat ini.

Budaya Dunia Budaya Nusantara Kebudayaan & wisata
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar