Tari Ajat Temuai Datai : Dari Ritual Sakral Menjadi Sebuah Tari Penyambutan Tamu

 

Tari Ajat Temuai Datai  Dari Ritual Sakral Menjadi Sebuah Tari Penyambutan Tamu - Foto Istimewa 

Radigfaculture.online, Kalimantan Barat - Tari Ajat Temuai Datai, sebuah warisan budaya dari etnis Dayak Iban di Provinsi Kalimantan Barat, menjadi sorotan sebagai simbol penyambutan hangat bagi tamu adat, tamu kenegaraan, dan para wisatawan yang mengunjungi daerah tersebut.

Nama "Ajat Temuai Datai" tidak hanya sebuah kata, tetapi mengandung makna yang dalam, yaitu ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta atas kehadiran tamu di tanah Kalimantan. Tarian ini merupakan bentuk penghormatan dan kebahagiaan atas kedatangan tamu, yang disampaikan melalui gerak-gerik dan musik yang khas.

Awalnya, tarian ini dianggap suci dan hanya ditampilkan dalam acara-acara sakral. Dipentaskan khusus untuk pahlawan setempat yang membawa kepala musuh setelah pulang dari medan perang, yang sering kali merupakan bagian dari persaingan kekuasaan. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini mengalami transformasi menjadi bagian dari upacara adat penyambutan tamu agung atau pendatang.

Sebelum tamu diizinkan memasuki rumah panjang, mereka harus melewati serangkaian ritual, salah satunya disambut oleh kepala suku Dayak di halaman depan rumah panjang. Hal ini menunjukkan pentingnya tarian Ajat Temuai Datai sebagai ungkapan kehormatan dan kesediaan masyarakat Dayak untuk menyambut tamu dengan tulus dan hangat.

Dengan keberadaan Tari Ajat Temuai Datai, budaya Dayak Iban Kalimantan Barat terus memperkaya warisan budaya Indonesia dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas lokal yang membanggakan.

Budaya Dunia Budaya Nusantara Kebudayaan & wisata Seni Tari
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar