"Senandung Sepi Tepian Sungai Balang" : Puisi Karya Fahmi Wahid


Sastrawan Fahmi Wahid - Foto Istimewa

SENANDUNG SEPI TEPIAN SUNGAI BALANG

Karya : Fahmi Wahid

Tribute to Pak Awie (Syarkawie A.)


Segelintir riwayat kelam kutemukan

dari tepian sungai Balang yang semakin deras

digerus arus zaman dari barat yang melaju

meninggalkan adat budaya tradisi banuaku


Tidak pernah berhenti kita dengar 

irama lagu Balangan Sayang  sampai cerita rakyat Batu Piring

dari legenda Si Pujung, lukisan hingga kaligrafi

selalu menggaung dan terpampang di langit tanah Batu Piring

namun bertahun sudah kau terbaring lemah di ujung banua

luput dilirik mata perhatian dan tangan dingin kepedulian


Bumi Sanggamku tak pernah diam

senimannya tak mau jua bungkam

berkarya menyuarakan keadilan

tentang tanah berkubang, hutan dipapas

sampai nasib budayawan yang tertindas

dari riak tepian sungai Balang yang jernih

menghanyutkan arus air mata perhatian

yang selalu ditunggu di ujung muara penantian


Balangan sayang, maestro malang

adakah lagi paung-paung Awie muda?

yang diharap tumbuh seperti dirinya

sementara ia kini terbaring dalam cobaan

berkawan sepi dari kenangan demi kenangan karyanya

yang telah terpatri di sanubari perindu suaranya

selalu terbingkai di hati pecinta ceritanya


Meski engkau menahan sakit  melewati waktu

tapi doa kami selalu tercurah untuk kesembuhanmu

senantiasa menebar semangat kebersamaan

di setiap senandungmu

yang generasi lantunkan sepanjang hayat

di  Bumi Sanggam

Paringin, 27 Februari 2019

Puisi Seni Sastra
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar