Mengenal Bapandung !!! Seni Teater Tutur Asli Kalimantan Selatan

Radigfaculture.online, Kalimantan Selatan - Di balik gemerlapnya budaya Indonesia, terselip satu warisan seni teater yang mengagumkan, dikenal sebagai Bapandung. Merupakan bagian dari teater tutur, Bapandung memukau penonton dengan cerita-cerita yang diungkapkan melalui tuturan dan peran aktif seorang penutur, mirip seperti seorang narator atau dalang. 

Berbeda dengan dalang yang menggunakan media wayang, dalam Bapandung, penutur, atau yang biasa disebut pamandungan, menggantikan dialog tokoh-tokohnya dengan menggunakan tubuhnya sendiri.

Bapandung Seni Teater Tutur Asli Kalimantan Selatan - Foto Istimewa

Dalam panggung teater Bapandung, unsur-unsur seperti cerita, penutur yang memerankan peran-peran, dan penonton yang menikmati pertunjukan, menjadi bagian tak terpisahkan. Kisah-kisah yang disajikan dapat beragam, mulai dari kisah satu malam, dongeng, hingga legenda. Penutur tidak hanya memerankan suara dan bunyi-bunyian, tetapi juga dapat berganti kostum untuk memerankan berbagai karakter, termasuk karakter perempuan dan laki-laki.

Interaksi antara penutur dan penonton menjadi ciri khas yang menonjol dalam teater Bapandung. Penonton tidak hanya menyaksikan, tetapi juga seringkali terlibat langsung dalam pertunjukan, dengan bertanya langsung atau memberikan komentar. Bahkan, penutur juga bisa saja langsung berinteraksi dengan penonton, menciptakan pengalaman teater yang intim dan interaktif.

Cerita dalam Bapandung tidak terikat pada satu pola tertentu, melainkan bergantung pada situasi dan keinginan penutur. Di Margasari, tempat asal usul Bapandung, tradisi ini dikenal oleh masyarakat sebagai lawas yang jarang di pentaskan lagi. 

Penutur seringkali membawakan kisah-kisah dari syair-syair Brahma Syahdan, Hikayat Si Miskin, Hikayat Cindra Hasan, dan Abduk Muluk, yang merupakan cerita-cerita populer pada zamannya. Namun, penutur memiliki kebebasan kreatif untuk memerankan berbagai cerita sesuai dengan preferensi dan keinginan mereka. Terkadang, penutur juga memunculkan cerita-cerita baru, yang dikenal sebagai cerita carangan, seperti Kembang Sakti, Rumaidi, dan Kamaruz-zaman.

Bapandung bukan hanya sekadar teater, tetapi juga merupakan warisan budaya yang hidup dan terus berkembang, memperkaya keberagaman seni pertunjukan Indonesia. Dengan interaksi yang intens antara penutur dan penonton serta kebebasan kreatif penutur dalam memerankan cerita-cerita yang beragam, Bapandung terus memikat hati dan memperkuat ikatan antargenerasi dalam masyarakat. 

Sebagai salah satu bentuk seni yang menghidupkan cerita-cerita lama dan menciptakan yang baru, Bapandung adalah bukti kekayaan dan keindahan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dijunjung tinggi.

Budaya Dunia Budaya Nusantara Kebudayaan & wisata Seni Teater
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar