Mengenal Lebih Dekat Rama Haur Kuning, Pencipta Lagu Banjar "Maragap Humbayang"

Radigfaculture.online, Hulu Sungai Tengah - Rama Darussalam atau yang sering kita dengar dengan sapaan Rama Haur Kuning merupakan salah seorang penggiat kesenian (Seniman) Tradisi Banjar asal Hulu Sungai Tengah yang hingga kini melalui karya-karyanya terus bertahan menjaga eksistensinya diera gempuran moderenisasi.

Rama Darussalam - Foto Radigfa Media

Rama Darussalam sendiri lahir di Barabai dari pasangan ibu Hj. Mariatul Qiftiyah dan Bapak Fahriansyah (Alm).

Sedari usia 7 tahun ia sudah tertarik dengan dunia kesenian terkhusus musik yaitu dengan sering mendengar dan memutar lagu-lagu berirama pop dan nostalgia. 

Kecintaan terhadap dunia musik tersebut diakuinya juga didapatnya karena kerap mendengar sang  ibu yang suka menyetel dan menggemari lagu-lagu nostalgia. 

Menginjak bangku sekolah menengah pertama (SMP) Rama Darussalam muda kemudian terus mengembangkan bakat yang dimilikinya dengan menulis puisi dan juga karya sastra lainnya. 

Baca Juga : Telisik !!! Apa itu "Mamanda" Kesenian Teater Asli Kalimantan Selatan

Selepas menamatkan bangku sekolah menengah pertama (SMP) bakat yang dimilikinya semakin terasah dan semakin berkembang ke berbagai macam jenis kesenian. 

Dibangku sekolah menengah atas (SMA) ia bahkan sudah mampu mencipta puluhan lagu sendiri yang bergendre Pop dan juga aktif menjadi personil band sebagai seorang vokalis serta juga telah dipercaya untuk menggarap sebuah teater modern di sekolahnya. 

Dengan bermodalkan kepiawaianya tersebut Rama Darussalam muda juga aktif dalam mengikuti berbagai event festival band selepas lulus sekolah menengah atas (SMA) dan berhasil menjuarainya dengan karya miliknya sendiri.

Meski dirinya sempat vakum sejenak dari dunia kesenian dengan bekerja dipertambangan namun jiwa seninya tak terbendung dan terus memanggilnya, hingga akhirnya ia memilih melepas pekerjaan tersebut serta memilih kembali ke dunia kesenian dengan mengumpulkan teman-teman untuk membuat band lagi. 

Setelah kembali membentuk band, pada tahun 2008 dirinya kemudian memutuskan untuk dapat mengabadikan hasil karyanya dengan melakukan rekaman. Namun hal tersebut sempat sedikit terhambat karena faktor ekonomi anggota band lainnya pada waktu itu belum mencukupi. Akan tetapi dengan bermodalkan uang pesangon yang didapatnya saat bekerja dipertambangan permasalahan tersebut kemudian dapat terpecahkan dan dirinya memutuskan untuk rekaman sendiri tanpa band. 

Baca Juga : Tradisi "Batimung Banjar" dan Nilai Pendidikan yang Terkandung Didalamnya

Berangkatlah dirinya kemudian untuk rekaman dengan menyanyi sendiri dan di iringi oleh Arranger (Pengarah Musik) dari pihak studio musik. Dari hasil rekaman tersebut, dirinya berhasil mengabadikan 10 lagu hasil karyanya sendiri bergendre pop dan juga sekaligus sebagai album pertama baginya yang di beri judul "Sanjana". 

Kemudian pada tahun 2009 ia juga memutuskan untuk menimba ilmu lagi keperguruan tinggi dengan berkuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Fkip) Universitas Lambung Mangkurat dengan mengambil jurusan Pendidikan Seni, Drama, Tari dan Musik (Sendratasik). 

Dari menuntut ilmu diperguruan tinggi inilah awal mula Rama Darussalam mengenal dunia kesenian tradisi dan membuatnya langsung jatuh cinta terhadap kesenian tersebut. 

Inilah juga yang menandai titik balik bagi dirinya yang awalnya sangat kental dengan dunia seni modern menjadi sangat berfokus terhadap seni tradisi atau daerah. 

Baginya seni modern dan seni tradisi itu masih erat kaitannya, kerena ia menganggap seni modern itu sangat cepat perkembangannya dan keilmuan yang di dapat dari seni modern dapat juga dijadikan pijakan dan referensi bagi seni tradisi. 

Baca Juga : Teater Gardu Panggung Tawa dan Suguhan Cerita yang Menarik

Ditahun berikutnya ia makin tertarik dan makin berfokus dengan dunia kesenian tradisi terkhusus musik tradisi atau daerah. Karena ia menganggap kebanyakan seniman muda lebih mengarah ke modern dan tidak ada yang berkeinginan menciptakan karya lagu daerah. 

Berangkat dari tekad gigihnya tersebut ia kemudian mempelajari secara mendalam dan detail unsur-unsur dalam musik tradisi banjar dari lagu-lagu ciptaan idolanya H. Anang Ardiansyah sang maestro lagu banjar. 

Tekad kuatnya ini juga bukanlah main-main, ia berusaha keras mempelajari hal tersebut dari mulai membeli dan membaca Buku Biografi H. Anang Ardiansyah, kemudian belajar kepada seniman-seniman musik dan memperkuat literasi dengan pergi ke perpustakaan untuk mempelajari buku-buku lainnya dalam menambah keilmuan menciptakan lagu Banjar. 

Pencipta Lagu Banjar Maragap Humbayang Rama Darussalam - Foto Radigfa Media

Kemudian setelah menamatkan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, ia kembali ke kota kelahirannya yaitu Barabai dengan membentuk Sanggar Seni yang diberi nama "Maritam Manis" dan juga membentuk grup musik bergenre Rock Tradisi dengan nama "Saradipa Etnic". 

Saradipa Etnic sendiri juga merupakan sebuah terobosan dari dirinya, yang mana ini merupakan satu-satu grup musik beraliran Rock Tradisi di Kalimantan Selatan dengan tujuan menarik generasi muda agar lebih mengenal lagu-lagu daerah.

Baca Juga : "Mahararat" Budaya Banjar yang Hampir Punah Tergerus Moderenisasi

Setelah membentuk Saradipa Etnic ternyata tak semudah yang dibayangkannya. Saat ingin melakukan penggarapan kepada salah satu lagu daerah, ia sempat mengalami penolakan dari ahli waris lagu ketika meminta izin untuk menggunakan lagu tersebut untuk Saradipa Etnik. Pihak ahli waris dari lagu tersebut bependapat dan mengatakan kepadanya bahwa "kalau kamu bisa membuat lagu, mengapa tidak memakai lagu ciptaanmu sendiri ketimbang memakai lagu tersebut". 

Kata-kata itulah yang kemudian membuat hatinya tergelitik dan termotivasi untuk berani mempraktekkan keilmuan yang didapatnya kepada khalayak umum, yang sebelumnya selama 7 tahun telah dipendam kerena ia merasa belum percaya diri.

Masih ditahun yang sama yaitu 2017 dirinya akhirnya memutuskan untuk fokus kembali beberapa bulan untuk membuat kembali sebuah lagu yang pure benar-benar berirama Banjar dan terciptalah lagu "Maragap Humbayang". 

Lagu "Maragap Humbayang" inilah yang juga menandai lahirnya lagu Banjar pertama untuk dipublikasikan kepada khalayak umum. Pada awalnya lagu ini sempat juga tak diterima oleh teman-temannya di Saradipa Etnic kerena merasa tidak srek dengan lagu tersebut, namun hal itu tak sedikitpun mematahkan semangatnya untuk tetap dapat mempublikasikan lagu tersebut. 

Dirinya kemudian memutuskan untuk melakukan rekaman untuk lagu tersebut sebagai original dengan menggait penyanyi muda berbakat "Emma" dengan di Arranger (Pengarah Musik) "Hendra Cipta". 

Setelah berhasil rilis lagu tersebut tenyata bumming dan dikenal banyak orang. Teman-temannya yang awalnya di Saradipa Etnic yang tak tertarik dengan lagu tersebut ternyata berubah pikiran dan balik memuji lagu tersebut serta ingin juga menggunakan kembali lagu itu sebagai cover. 

Berkat viralnya lagu pertama yang ia ciptakan pada akhirnya membuat dirinya untuk samakin berani membuat karya-karya lainnya. Diantara karya-karya lainnya itu yaitu lagu Banjar Pacah Dalam Bilangan, Lagu Banjar Bacina Buta dan  Lagu Banjar Halang Ginari. 

Saat ini selain aktif dalam dunia kesenian dengan juga mendirikan Sanggar Seni Kumbang Banaung, Rama Darussalam juga aktif mengajar sebagai Guru Seni Budaya di SMAN 4 HST. 

Biografi Pencipta lagu Budaya Nusantara Hulu Sungai Tengah Indonesia Kalimantan Selatan komposer Lagu Banjar Maragap Humbayang Lagu Daerah Musik Banjar Nusantara pencipta lagu Seni Musik
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar